Ketika Cinta Hadir

Mereka bilang cinta adalah jembatan menuju apapun. Lalu akan ke mana cinta ini membawaku?

Cinta. Ia datang tanpa paksaan. Ia datang tanpa bisa dihalangi. Ia jadi ada bukan karena diusahakan. Bukan pula ada karena terbiasa. Aku tak percaya ini. Sekali pun kau memiliki paras rupawan tak lantas semua manusia jatuh cinta padamu. Sekali pun tatapan mata cokelat terangmu mempesona tak lantas hati mereka berdebar karenanya. Tidak seperti hatiku yang seolah lupa berdetak saat mataku menangkap tatapanmu.

Cinta datang sebagai anugerah. Ia tak sembarang hadir di lubuk hati. Tuhan yang Maha Tahu-lah yang menyematkannya. Maka dari itu aku tak punya daya maupun kuasa untuk menghentikannya. Aku terima anugerah ini dengan ikhlas. Lalu, apakah Tuhan menyematkan cinta yang sama dihatimu?

Andai aku tahu jawabmu….



Tinggalkan komentar

About Me

Seorang ibu dari satu anak laki-laki tapi bukan seorang istri. Seorang guru bahasa Inggris yang menolak bekerja di institusi pendidikan formal manapun. Seorang penulis yang masih berusaha konsisten & istiqamah. Seorang penyuka buku yang sekarang selalu berusaha melawan kantuk setiap membaca. Seorang seniman yang punya banyak ide, haus mengeksplorasi segala macam media, namun masih realistis & tahu diri karena ‘skill’ yang belum mumpuni. Kesimpulannya, seorang perempuan yang mencintai segala sisi dari perjalanan hidupnya secara utuh.

Newsletter